![Image result for laut sancang](https://i.ytimg.com/vi/NQ-Ffp5U5IU/hqdefault.jpg)
Objek Wisata Leuweung Sancang / Hutan Sancang Pameungpeuk
Garut, termasuk juga kawasan konservasi selatan Kabupaten Garut (berbatasan
bersama Kabupaten. Tasik), tepatnya di Kec. Cibalong. Kawasan Objek Wisata ini
ditetapkan juga sebagai Cagar Alam.
Untuk mencapai hutan Sancang ini, teman-teman harus menempuh
jarak yang lumayan lama kurang lebih 5 jam perjalanan dengan jarak tempuh sejauh
96 Kilo Meter dari pusat kota Garut. Jalanan yg berbatu adalah bonus untuk
teman-teman dalam melaksanakan perjalanan ke sini J
Di sini, teman-teman dapat menyaksikan kealamian dari alam
Leuweung Sancang. Ini karena lingkungan serta kebersihannya terjaga. Di hutan
ini tak terdapat pencemaran air, tanah, hawa, maupun sampah. serta konsisten
menikmati perjalanan dengan hawa yang sejuk serta alami.
Seperti pada kawasan konservasi umumnya, tidak ada sarana
pariwisata di hutan ini, baik yang berupa fasilitas akomodasi ataupun rumah
makan, tetapi apabila pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas
akomodasi terdekat yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. Untuk fasilitas
rumah makan juga terdapat di Kecamatan Pameungpeuk, sekitar 13 km dari pusat
pemerintahan kecamatan.
Daya tarik utama yang terdapat di cagar alam ini adalah
hutan yang masih asri dengan ekosistem yang unik dan pemandangan alam indah. Di
hutan ini terdapat hutan bakau, sungai, berbagai jenis flora dan fauna, dan
gugusan-gugusan batu yang menimbulkan panorama alam yang unik. Flora dominan
yang terdapat di Hutan Sancang antara lain pohon ketapang, pohon bakau,
tumbuhan Sorea, palahlar (Dipterocarpus spee.div), serta jenis tumbuhan/ flora
pantai seperti agar-agar laut (Gracilaria, SP1), trumbu karang (Afluda mutica),
paris (Mycrophyllum bracilieneis), kades (Gelidium lam) dan juga flora lain
yang beragam jenisnya termasuk pohon meranti merah dan pohon Kaboa
(Dipteroearpus gracilis) yang langka. Sedangkan fauna yang dominan di hutan ini
antara lain banteng (Bos sonda/cus), macan tutul, monyet, lutung, dan burung
merak.
![Image result for laut sancang](https://digarut.com/assets/1-Sancang-lokasi-ziarah-300x200.jpeg)
Dulu, selain dikenal keangkerannya. Sancang juga memendam
berbagai cerita yang unik. Menurut sumber tradisional, Sancang dahulu kala
merupakan wilayah kerajaan. Salah satu penguasanya yang termashur dikenal
dengan nama Rakean Sancang. Cerita ini juga didukung oleh beberapa situs
purbakala yang diyakini sebagai bekas-bekas peninggalan Kerajaan Sancang.
Hutan Sancang adalah hutan yang dilegendakan sebagai tempat hilangnya Prabu Siliwangi. Di hutan ini juga terdapat pohon
Kaboa (mirip dengan pohon bakau/Mangrove) yang menurut kepercayaan setempat
merupakan penjelmaan para prajurit Pajajaran yang setia kepada Prabu Siliwangi.
Oleh karena itu hutan ini dipercaya sebagai hutan keramat yang memiliki daya
magis bagi kalangan masyarakat lokal.
Nama Sancang yang tersusun dari huruf-huruf Sancang
dipercaya memiliki arti khusus, yaitu :
S mempunyai arti : Sasakala asal usul carita sesepuh
urang-urang sadaya, yang berarti Hutan Sancang merupakan tempat asal usul nenek
moyang kita semua.
A mempunyai arti: Anu luhur tur ngahiang, yang berarti
daerah Sancang adalah daerah keramat dan sejak zaman dahulu sudah dikenal.
N mempunyai arti: Nyata sarta talapakuran tah ku aranjeun
manusa, yang berarti Hutan Sancang adalah nyata dan perlu untuk dikaji oleh
setiap manusia.
C mempunyai arti: Cacandran carita sesepuh urang sadaya,
yang berarti Sancang adalah asal usul cerita tentang nenek moyang kita semua.
A yang kedua mempunyai arti: Aya nya carita Pasundan/
Padjajaran, yang berarti asal-mula dari kerajaan Pasundan dan Padjajaran.
N mempunyai arti: Nagri Padjajaran tilas Siliwangi, yang
berarti Hutan Sancang merupakan salah satu wilayah negeri Padjajaran
peninggalan Siliwangi.
G mempunyai arti: Goib di Sancang Pameungpeuk Garut, yang
berarti Hutan Sancang mempunyai cerita gaib dan setiap manusia harus
mempercayai hal-hal yang gaib.
Namun cerita dari hutan ini yang paling populer tentu saja
mitos mengenai harimau (maung) Sancang, atau lebih dikenal sebagai Maung
Kajajaden. Cerita tentang Harimau Sancang banyak diyakini bukan cuma isapan
jempol. Konon banyak orang yang melihat dengan mata kepala sendiri keberadaan
harimau di hutan tersebut. Menurut cerita itu pula, harimau-harimau di Sancang
bukanlah sembarang harimau. Hewan itu konon jelmaan dari Prabu Siliwangi - Raja
Pajajaran - serta anak buahnya yang ngahiang (menghilang). Mereka kemudian
berubah ujud menjadi harimau karena dikejar-kejar oleh Kian Santang, putera
Prabu Siliwangi sendiri, karena tidak mau masuk Islam dan dikhitan.
Banyak orang percaya bahwa harimau-harimau itu bisa berubah
ujud kembali menjadi manusia. Manusia jadi-jadian ini sering berkeliaran di
sekitar Sancang, bahkan ada di antaranya yang memperistri manusia biasa. Yang
membedakannya dengan manusia biasa, manusia harimau ini konon katanya tidak
memiliki ruruncang (lekukan di bawah hidung).
Penasaran bukan dengan wisata leuweung sancang ini? Ayo manfaatkan waktu liburan teman-teman nanti untuk mengunjungi tempat wisata ini :)
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya. Tinggalkan jejak kalian pada kolom komentar dibawah☺
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya. Tinggalkan jejak kalian pada kolom komentar dibawah☺
Hayu kadinya paguyuban😂
BalasHapusJadi tau sejarah leuweung sancang, mkasih infonya😉
BalasHapusJadi sejarah nya gitu yak kak😆 jadi tau aku !
BalasHapusoh jadi itu yah kak sejarahnya,postingannya brmanfaat
BalasHapusSancang mah boa tempat lahir isoh
BalasHapusSancang mah boa tempat lahir isoh
BalasHapus